SELAMAT DATANG
Ahlan Wa Sahlan
Diberdayakan oleh Blogger.
Selasa, 03 Mei 2011

Study di Al-Azhar Mesir

Ingin belajar di Al-Azhar mesir...?
carannya sangatlah mudah, asalkan memiliki besic yang cukup pasti bisa belajar di Mesir. Dengan mengusai Bahasa Arab dan hafalan Quran minimal 2 juz.

Bagaimana Cara daftarnya...?
cara daftar ke Al-Azhar yaitu dengan mengikuti tes yang diselenggarakan oleh DEPAG yang bertempat di UIN atau IAIN. bisa dilihat di http://www.ditpertais.net/

apabila lulus tes Insyallah bisa belajar di Azhar, sedikit tentang Mesir bisa di baca di http://www.atdikcairo.org/.

Kab. Dharmasraya

Kabupaten Dharmasraya adalah salah satu kabupaten di Sumatera BaratIndonesia. Dharmasraya berdiri berdasarkan Undang-Undang pemekaran daerah terhitung tanggal 7 Januari 2004, dan terpisah dari kabupaten induknya, yakni Sawahlunto-Sijunjung. Kabupaten ini berada di persimpangan Jalur Lintas Sumatera yang menghubungkan antara PadangPekanbaru hingga Jambi. Berlokasi di ujung tenggara Sumatera Barat, kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Sawahlunto-Sijunjung di utara, Kabupaten Solok di barat laut, kabupaten Solok Selatan di barat, Provinsi Riau di timur dan Provinsi Jambi di selatan.

 Sejarah
Dharmasraya diambil dari nama sebuah kerajaan yang pernah berkuasa setelah kejatuhan kerajaan Sriwijaya di abad 13-14. Kerajaan Dharmasraya pernah mempunyai wilayah dari semenanjung malaya hingga Sumatera. Hal ini dapat dibuktikan dari Prasasti Grahi di Chaiya, selatan Thailand. Dan kemudian menjadi bahagian dari kerajaan Singhasari, seperti yang terpahat di Prasasti Padang Roco
Kabupaten Dharmasraya merupakan salah satu dari 3 kabupaten baru hasil pemekaran di Sumatera Barat berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat di Propinsi Sumatera Barat, yang merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung, dan diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004.
Aktivitas Pemerintahan Kabupaten Dharmasraya secara resmi telah beroperasi sejak dilantiknya Penjabat Bupati Dharmasraya pada tanggal 10 Januari 2004 dan sejak tanggal 12 Agustus 2005 Kabupaten Dharmasraya telah memiliki Bupati Definitif hasil Pilkada Langsung, dengan Pasangan Terpilih H. MARLON MARTUA, SE dan Ir. TUGIMIN. Dan sekarang dharmasraya dipimpin oleh bupati terpiih terbaru yaitu Bpk. Ir.H. Adi Gunawan ,MM.

Keadaan alam
Kabupaten Dharmasraya dengan luas 2.961, 13 Km atau 296.113 Ha. Dengan topografi Kabupaten Dharmasraya bervariasi antara berbukit, bergelombang dan datar dengan variasi ketinggian dari 98,3 M sampai 1.525 M dari permukaan laut. Sebagian besar jenis tanah di kabupaten Dharmasraya berjenis Podzolik Merah Kuning (PMK) yang didominasi oleh hutan hujan tropik dan perkebunan. Hutan seluas 133.186 Ha (44,98 %), perkebunan seluas 118.803 Ha (40,12 %) dan lain-lain sebesar (14.90 %). Suhu berkisar antara 210 C – 330 C dengan rata-rata hari hujan 14,35 hari per bulan dan rata-rata curah hujan 265,36 mm per bulan.

Kependudukan
Jumlah penduduk Kabupaten Dharmasraya tahun 2006 berdasarkan data BPS Dharmasraya mencapai lebih kurang 170.440 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 44,483 KK, dan konsentrasi terbesar tinggal di kecamatan Koto Baru dan Sungai Rumbai. Sepertiga penduduk kabupaten ini merupakan transmigran dari berbagai daerah di pulau Jawa, yang semula dipindahkan untuk memanfaatkan ladang tidur yang terhampar luas di kabupaten ini sekaligus membuka lapangan kerja baru. Proses transmigrasi ini terjadi antara tahun 1976 hingga 2002, dan pusat transmigrasi berada di kecamatan Sitiung.
Meski hampir 32% penduduknya berasal dari Jawa, namun hubungan dengan penduduk lokal yang bersuku Minangkabau tetap berjalan baik, dan nyaris tidak ada konflik antar kedua kelompok.
jumlah KK berdasarkan tingkat pendidikan sebagian besar tidak tamat SD dan tamat SD/SLTP yaitu sebesar 70,57 %
Angka kemiskinan berdasarkan data BPS terakhir pada awal tahun 2006 tercatat sebesar 8.421 KK (20,96%).
Pembangunan kependudukan melalui Program Penataan Administrasi Kependudukan masih menghadapi permasalahan penting antara lain:
  • Masih ada warga/masyarakat yang tidak mengetahui, memahami dan tidak mau peduli terhadap peraturan kependudukan dan catatan sipil yang berlaku.
  • Masih kurangnya Sumber Daya Aparatur Kependudukan.
  • Fasilitas dan Sarana Penunjang yang masih kurang memadai.
  • Pengetahuan Teknologi aparatur yang masih rendah.
Potensi Daerah
Kabupaten Dharmasraya berkembang sebagai salah satu penghasil kelapa sawit atau buah pasir menurut istilah setempat. Disamping itu, kabupaten ini juga merupakan produsen berbagai jenis tanaman keras lainnya, seperti kulit manis, karet, kelapa, gambir, kopi, coklat, cengkeh, dan pinang. Lahan perkebunan di sana lebih didominasi karet dan sawit. Penghasil kelapa sawit paling banyak di kabupaten ini adalah kecamatan Sungai Rumbai.
Selain itu terdapat potensi tambang yang hingga detik ini belum tergarap, yakni Batu bara, batu kapur, pasir kuarsa, emas, lempung kuarsit dan sebagainya. Kabupaten ini masih baru, dan masih dalam tahap mengembangkan diri dengan membuka peluang investasi seluas-luasnya. Ditunjang dengan posisi strategisnya di Sumatera (dilintasi Jalur Lintas Tengah Sumatera sepanjang 100 km), maka Dharmasraya cepat menjadi kawasan yang maju dan tumbuh sebagai wilayah perdagangan dan jasa. (Sumber: Kompas dan sumber lainnya)

Ekonomi
Perekonomian di Kabupaten Dharmasraya sampai dengan tahun 2006 selalu menunjukkan perkembangan yang cukup berarti. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai PDRB Kabupaten Dharmasraya baik atas dasar harga berlaku maupun harga konstan 2000 yang terus mengalami peningkatan. Nilai PDRB Kabupaten Dharmasraya atas dasar harga berlaku pada tahun 2006 tercatat sebesar 1,513 triliun rupiah sedangkan atas dasar harga konstan tahun 2000 maka pada tahun 2006 tercatat sebesar 899,308 milyar rupiah.
Dengan membandingkan nilai PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000, sampai dengan tahun 2006 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dharmasraya selalu menunjukkan kecenderungan yang selalu meningkat. Pada tahun 2006 tercatat pertumbuhan ekonomi sebesar 6,27% dimana pada tahun 2005 tercatat sebesar 5,46%.
Pertumbuhan ekonomi yang dicapai Kabupaten Dharmasraya pada tahun 2006 relatif lebih pesat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi yang dicapai pada tahun 2005, dimana pada tahun 2005 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dharmasraya hanya mengalami pertumbuhan sebesar 5,46 persen. Secara nominal, nilai PDRB Kabupaten Dharmasraya menurut harga berlaku tahun 2006 tercatat sebesar 1,51 triliun rupiah, yang berarti mengalami peningkatan sebesar 17,28 persen dibandingkan dengan nilai PDRB Kabupaten Dharmasraya tahun 2005. Sedangkan secara riil perekonomian Kabupaten Dharmasraya yang ditunjukkan oleh nilai PDRB berdasarkan harga konstan tahun 2000 mencapai 899,31 milyar rupiah tahun 2006 yang berarti mengalami peningkatan dari tahun 2005 sebesar 6,27 persen, dimana pada tahun 2005 nilai PDRB mencapai 802,39 milyar rupiah.
PDRB atau PRB per kapita atas dasar harga berlaku adalah salah satu indikator untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan ekonomi penduduk suatu daerah.
PDRB Perkapita merupakan hasil bagi antara nilai nominal PDRB dengan jumlah Penduduk pertengahan tahun sebanyak 170.440 jiwa.
PDRB Regional Perkapita menunjukkan perkiraan rata-rata pendapatan penduduk suatu daerah, yang merupakan PDRB dikurangi penyusutan dan pajak tak langsung netto, dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
Kondisi PDRB Perkapita maupun Pendapatan Regional Perkapita untuk Tahun 2006 di Kabupaten Dharmasraya mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2006 tercatat kenaikan pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Dharmasraya mencapai 13,75 persen dengan nilai 8,9 juta rupiah per orang per tahun, terlihat lebih tinggi dari perkapita tahun 2005 yakni hanya 7,8 juta per orang per tahun.
Sedangkan PDRB Regional Perkapita juga mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2005 tercatat sebesar 7,4 juta rupiah dan pada tahun 2006 meningkat menjadi 8,4 juta rupiah atau mengalami peningkatan sebesar 13,75 persen.
Perkembangan sektor-sektor ekonomi produktif baik dalam skala besar maupun skala rumah tangga juga menjadi salah satu faktor pendorong meningkatnya nilai Perkapita maupun Pendapatan Regional Perkapita untuk Tahun 2006 di Kabupaten Dharmasraya. Meningkatkan daya saing usaha dengan berkembangnya usaha-usaha produktif disetiap sektor ekonomi yang didukung oleh keberadaan sarana dan parasarana penunjang juga salah satu faktor yang mampu meningkatkan pendapatan perkapita Kabupaten Dharmasraya.

Inspirasi Kehidupan

Ngabar 2005, hari itu alumni ke-39 sedang diselanggarakan, bertepatan dengan peresmian gedung olehraga dan pertemuan oleh MENPORA. Gedung yang baru beberapa bulan berdiri, lantainya saja baru kemaren sore kami (seluruh santri ) dan masyarakat bergotong royang mengecornya. Aku  ingat tanganku sedikit melepuh karena mengangkat pasir dan semen.
Tiba juga waktunya alumni ke-39 dilaksanakan, acara demi acara, pidato demi pidato telah berjalan, kini saatnya Bpk Adhiaksa Daud menyampaikan wejangannya. Aku masih ingat ada suatu kisah yang beliau sampaikan. Kisah seekor kera bersama anaknya.
Di suatu hari ada seorang pemuda gagah berani, berjalan menelusuri hutan bersama kawan-kawannya. Tak lupa mereka membawa senapan angin untuk berjaga-jaga dari gangguan binatang buas.
Di pertengahan jalan mereka melihat segerombolan kera yang asik bergelantungan di rerantingan pohon, terlihat seekor kera betina dengan kasih dan sayngnya mengendong anaknya. Selah seorang dari pemuda tersebut menginginkan anak kera yang di gendong oleh ibunya. Akhirnya mereka bersepakat untuk menembak sang ibukera sehingga anaknya dapat diambil dan dibawa pulang.
Dor… suara keras dari senapan yang meluncurkan anak plurunya, siap bersarang ditubuh ibu kera. Segerombolan kera retsebut akhirnya lari kalang kabut. Dan Seekor ibukera yang sedang menggondong anaknya pun terdiam tak bergerak, menahan sakit tusukan pluru. Dalam hitungan detik akhirnya ibukera tumbang dan terjatuh dari atas pohon.
Bergegas mereka  berlari menyambut kera yang sudah ditaklukkan. Kera yang kesakitan dikelilingi oleh pera pemuda. Terlihat mengigil menahan rasa  sakit, dengan sangat erat ibu kera memeluk anak yang digendongnya, seakan dia tidak mau melepaskannya. Diiringi dengan tetesan air mata yang membasahi pipinya. Terharu para pemuda melihat keajaiban yang mereka saksikan. Kasih sayang ibu kera terhadap anaknya tetap dipertahankan walaupun nyawanya tinggal diujung ubun-ubun.
Kisah yang singkat memberikan sedikit gambaran betapa besarnya kasih sayang ibu kera terhadap anaknya. Bila dibandingkan dengan ibuku selaku manusia yang diberikan akal dan hati, sudah pasti kasihsayangnya akan jauh melebihi kasih sayng seekor ibukera. Segala kebutuhanku dipenuhinya, seluruh kemauanku diturutinya. Namun terkadang aku lupa dengan segala kebaikan yang diberikan kepadaku.
Dari ngabar hingga ke mesir kebutuhanku telah dipenuhi, namun belum ada sedikitpun balasan yang aku berikan kepadanya. Keikhlasanya dan harapan kepadakulah  yang menghapus segala keletihannya. Ibu berharap aku jadi anak yang soleh, ibu berharap aku menjadi orang berguna bagi masyarakat, ibu berharap aku menjadi anak yang dapat mengangkat derajat orangtuaku di depan Allah dan manusia. Sungguh amanat sangat besar, telah  ibu titipikan dipundakku, namun terkadang aku lalai akan tanggung jawab itu. Tanggung jawab sebagai mahasisiwa Azhar, yang semua orang mengira aku rajin belajar, orang mengira aku ahli dalam segalah hal agama, orang mengira aku selalu berada dalam hal kebaikan, namun kenyataannya banyak hal yang telah ku slewengkan, banyak waktu telah kuhambur-hamburan, ratusan dolar telah kuhabiskan. perkiraan orang-orang sungguh jauh dari kenyataan. Aku  malu padamu ibu, aku malau pada teman-tenmanku aku malu pada semua orang yang mengira aku rajin belajar dan selalu dalam hal kebaikan.
Cita-cita yang ku tulis di agenda, terkadang hilang terlupakan. Tujuan yang ku  harapkan kini hilang begitu saja. Seharusnya jutaan jalan sudah ku lewati, puluhan bahkan ratusan buku telah kita baca, seharusnya aku juga sudah menyelesaikan Lcku, namun aku  hanya terdiam ditempat tak bergerak. Telah kusia-siakan ribuan kesempatan yang ada di depan mataku. Sungguh aku berada di sumber ilmu namun sedikit sekali aku mencarinya.
bersyukurku kepada Allah yang memberiku sebuah nimat yang berharga, sehingga aku bisa mencicipi belajar di universitas Islam tertuadi dunia. Ribuan orang diluar sana ingin sekali merasakannya, namun tiada daya untuk mencapainya. Aku  yang sudah berada di dalamnya alangkah dholimnya bila diriku menyia-nyiakan hal yang mulia ini.
Sungguh betapa gembiranya kawan-kawanku yang bersungguh-sungguh belajar di bumi para nabi ini. Di saat kuliah tiba, mereka hadir berdesak-desakan untuk mendengarkan pelajaran dari doctor, disaat talaqi mereka hadir belum puas ingin menambah ilmu, di organisasi mereka aktif didalamnya, di saat berlibur mereka juga pandai memanfaatkan waktunya.
Menjadi mahasisiwa tauladan yang ku inginkan, membahagiakan orangtua yang kuharapkan, membangun negriku Indonesia yang kucita-citakan, menjunjung tinggi nilai agama islam yang kuperjuangkan.

 
© Copyright 2010-2011 Terus Belajar All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.